5 Cara Menjadi Pelawak, Kamu Juga Bisa, Kok!
Menjadi seorang komedian ataupun pelawak menjadi salah satu cita-cita yang diidamkan banyak orang. Hal itu disebabkan karena profesi pelawak merupakan profesi yang 'serbaguna' dan bisa berperan dalam berbagai acara, seperti variety show, menjadi presenter, bermain sinetron, bermain film, bermain komedi show, dan lain sebagainya. Maka dari itu, profesi pelawak merupakan salah satu profesi di bidang keartisan yang bagus untuk jangka panjang.
Yang jadi pertanyaan, bagaimana cara menjadi pelawak itu?
Bagi teman-teman yang sering nonton TV tentu sering melihat aksi-aksi para pelawak, baik di film komedi, acara talkshow, sitkom, dan acara lainnya.
Pertanyaannya sekarang, apakah kamu berminat untuk menjadi pelawak seperti mereka?
Bagi yang berminat, di sini kami akan berbagi 5 cara menjadi pelawak yang bisa kamu pelajari.
Seperti apakah caranya?
1. Memiliki jiwa penghibur
Pelawak itu memiliki 'misi khusus' untuk menghibur orang lain lewat lelucon. Leluconnya bisa dalam bentuk perkataan, tingkah laku, ekspresi wajah, dan lain sebagainya. Untuk itu, seorang pelawak yang bagus, harus memiliki 'pondasi' berupa 'jiwa penghibur'. Tujuan dari segala tingkah polahnya tidak lain dan tidak bukan -- semata-mata ingin menghibur orang lain.
Maka dari itu, seorang pelawak perlu menghindari lawakan yang 'garing' agar pemirsa tidak kecewa. Karena tujuannya adalah 'menghibur', bukan 'mengecewakan'.
2. Memiliki 'pakem tersendiri' dalam melawak
Seorang pelawak yang bagus, biasanya memiliki 'pakem tersendiri' alias ciri khas yang menentukan orisinalitasnya. 'Pakem' yang dimaksud tidak harus dalam bentuk gaya lawakan dan penampilan, tapi bisa juga dalam bentuk perkataan ataupun gerak-gerik.
Sebagai contoh, kamu bisa melihatnya pada:
- Sule dengan kata prikitiew
- Tukul dengan gerakan membuang mulutnya
- Bolot dengan gelagat budeg nya
- Azis Gagap dengan style gagapnya
dan lain-lain.
3. Percaya diri dan totalitas
Ketika kamu memutuskan untuk menjadi pelawak, maka kamu harus memiliki kepercayaan diri yang tinggi, plus totalitas. Bagaimana mungkin kamu bisa sukses jadi pelawak -- kalau kamu sendiri tidak percaya diri dengan lawakanmu.
Jadi, kamu harus melakukan lawakanmu secara total dan tidak setengah-setengah. Jangan pernah takut untuk menyampaikan lelucon, selama lelucon tersebut tidak mencela orang lain ataupun berbau SARA.
Totalitas, namun tetap santun!
4. Berfikir cepat dan berfikir cerdas
Seorang pelawak yang bagus harus cepat dan cerdas dalam berfikir. Hal itu disebabkan karena lawakan seseorang menjadi kadaluwarsa (garing) apabila digunakan (lagi) oleh pelawak lain. Alhasil, dalam melawak -- diperlukan inovasi 'terus-menerus' agar tidak membosankan.
Selain itu, kecepatan berfikir diperlukan ketika melawak secara 'dadakan' alias tanpa persiapan. Tujuannya agar tidak kebingungan saat tampil dalam acara komedi yang sifatnya Live.
5. Lelucon tak harus mencela / menghina
Melawak dengan cara mencela atau menghina orang lain memang lucu, tapi hal tersebut dirasa kurang terpuji dan pertanda si pelawak kurang inovasi.
Sebenarnya ada berbagai variasi lawakan yang bisa digunakan, misalnya:
- Dalam bentuk gerakan yang lucu dan unik: pantomim, joget asal-asalan, pura-pura terjatuh, dan lain-lain.
- Ekspresi wajah yang terkesan bodoh dan konyol.
- Menggunakan ciri khas (seperti Bolot dan Azis Gagap).
- Menggunakan kata-kata (tapi tidak menghina) : menceritakan pengalaman hidup yang lucu, main tebak-tebakan yang konyol, narsis, menggombal, dan lain sebagainya.
Usahakan agar kamu melatih bentuk lelucon yang dijelaskan di atas. Tujuannya agar lawakanmu lebih santun dan jauh dari kata 'mencela' -- yang tentunya bakal menyakiti hati orang lain.
Itulah dia 5 cara menjadi pelawak yang kami sajikan khusus untuk kamu. Semoga kelima cara di atas bisa menambah wawasanmu dan bisa segera kamu praktekkan. (fa)